Perkembangan gemilang startup digital lokal di Indonesia membuat lebih banyak kaum milenial tertarik untuk merintis bisnisnya sendiri. Ironisnya, banyak sekali startup digital baru yang justru gagal di tengah jalan.
Sebagian besarnya disebabkan oleh ketidakpastian, terutama yang berkaitan dengan model bisnis, target market, serta ide produk/layanan. Nahasnya lagi, tidak sedikit pula yang berkecimpung di dunia startup hanya karena tren tanpa memahami hal-hal fundamental.
Oleh sebabnya, jika Anda sedang berniat merintis startup digital untuk menciptakan solusi permasalahan di tengah masyarakat, sebaiknya pahami dulu langkah-langkah awal dan cara mengembangkannya sebelum mengambil tindakan lebih jauh. Simak tipsnya berikut ini:
Pertama-tama, Anda harus memilih dan memilah ide potensial yang paling mungkin untuk berkembang. Tentukan ide potensial yang relevan dengan perkembangan teknologi terkini. Kemudian, kita juga perlu memastikannya sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen untuk menjawab permasalahan yang ada.
Setelah memvalidasi ide, berikutnya susun strategi bisnis. Startup digital membutuhkan strategi bisnis yang benar-benar matang dan tepat sasaran, karena pasar yang Anda dihadapi bergerak sangat dinamis.
Mulailah dengan kebutuhan bisnis Anda, target user yang cocok, kemudian riset kompetitor dan ketahui iklim persaingan, serta analisis kebutuhan sistem. Buat strategi bisnis yang berorientasi pada ide awal yang Anda tentukan, agar bisnis bisa berjalan dan diimplementasikan dengan baik, serta memiliki workflow yang efisien.
Kenyataan di lapangan menunjukan startup digital yang dibentuk oleh 2-4 orang lebih berpotensi untuk bertahan dan berkembang. Jadi, saat Anda berencana mendirikan sendiri startup baru, pastikan Anda memilih partner yang benar-benar sepemikiran dan memiliki visi yang sama.
Relasi adalah hal penting dalam setiap bentuk usaha, tak terkecuali startup digital. Relasi bisnis bisa Anda kembangkan melalui berbagai hal, terutama dari segi user atau konsumen. Dari sini, Anda bisa mengembangkan jaringan bisnis lebih luas.
Salah satu keuntungan yang bisa Anda rasakan jika memiliki relasi bisnis yang luas adalah kemudahan dalam menemukan calon pemodal. Semakin banyak kenalan yang Anda punya, semakin besar pula kemungkinan bisnis Anda masuk ke dalam radar para investor. Peran mereka sangat krusial dalam dunia startup.
Selayaknya entitas bisnis pada umumnya, startup digital juga harus memenuhi syarat-syarat legalitas sesuai hukum yang berlaku. Pastikan startup Anda telah memenuhi persyaratan berikut ini:
Setelah startup mulai berjalan, segera atur manajemen perusahaan baik secara online maupun offline. Manajemen online adalah bagaimana Anda mengelola produk/jasa perusahaan. Hal ini meliputi pengembangan fitur, kualitas, dan menjaga relevansi agar tetap sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Sementara manajemen offline adalah cara Anda mengelola tubuh perusahaan, mulai dari penyediaan sarana dan prasarana, fasilitas karyawan, kebijakan internal, hingga penyesuaian sistem kerja yang diberlakukan.
Selain itu, jangan lupa untuk terus melakukan evaluasi berkala untuk mengembangkan startup lebih jauh. Mengingat startup digital termasuk model bisnis yang sangat beresiko, Anda bisa meniru pola-pola strategi yang diterapkan oleh berbagai startup besar. Berikut beberapa poin pentingnya:
Seiring dengan meningkatnya peran teknologi dalam kehidupan manusia, startup digital diyakini akan mendominasi industri di masa depan. Meskipun sudah semakin banyak startup yang bermunculan, momen ini belum terlambat bagi Anda untuk memulai. Semoga bermanfaat!