Dibandingkan sektor dan bidang lain, teknologi menjadi bidang yang cepat bangkit di tengah wabah Covid-19 yang merebak di seluruh dunia. Sifatnya pun semakin urgen karena sebagian besar orang menggantungkan pekerjaan maupun tugasnya dengan perangkat elektronik dan internet.
Salah satu pihak yang mempunyai peran besar dalam perubahan ini adalah pusat data atau data center. Sesuai namanya, data center berperan sebagai fasilitator untuk menempatkan sistem komputer seperti server dan penyimpanan data sesuai catu daya, pengaturan temperatur, hingga sistem keamanan.
Lantas, dengan meningkatnya kebutuhan internet dan aktivitas di dunia digital, apa saja hal yang harus diperhatikan pengguna dalam pengelolaan data center di tengah pandemi?
Sebelum Covid-19 menjadi krisis global, data center telah digunakan sebagai pendorong dalam transformasi digital. Keberadaannya semakin umum dijumpai dengan pesatnya perkembangan teknologi yang mencakup pemakaian internet, media sosial, hingga big data.
Bukan hanya itu, kegiatan yang berlangsung di ranah digital memerlukan jaminan keamanan dari risiko seperti peretasan (hacking). Dalam hal ini, data center muncul sebagai tempat yang mewadahi informasi penting dan personal dengan sistem keamanan terbaik. Tanpa pusat data, aktivitas seperti belanja online, pembayaran lewat ATM, maupun berkirim dokumen tak akan selancar seperti yang Anda rasakan sekarang.
Setelah Covid-19 menumbangkan berbagai sektor dan bidang, data center hadir sebagai ‘penyelamat’ dari bidang teknologi. Perusahaan-perusahaan yang tadinya masih menggunakan internet sebagai layanan alternatif menjadikannya sebagai prioritas. Bahkan kegiatan sehari-hari seperti beli bahan makanan kini tergantung pada aplikasi.
Di sisi lain, pengelolaan data center yang kurang disiapkan dengan baik akan membuat performanya menurun drastis. Gangguan seperti downtime pun bakal menghambat pekerjaan yang sedang dilakukan. Oleh karena itu, hal-hal berikut ini perlu diperhatikan untuk mengoptimalkan pengelolaan data center saat Covid-19 masih mengintai
1. Sumber daya listrik
Sebagian besar data center sudah mempunyai sistem power supply yang baik. Dengan begitu saat pemadaman listrik berlangsung, battery bank akan menyala secara otomatis agar data-data yang masuk tak terganggu. Faktor ini harus diperhatikan juga saat pandemi karena tingginya pemakaian dan risiko tak terduga yang bisa muncul kapan saja.
2. Penyimpanan dan pemrosesan data
Untuk mengimbangi penggunaan internet yang semakin meningkat, pemakaian prosesor terbaru sangat dianjurkan dalam pengelolaan data center. Pasalnya, jenis prosesor teranyar menawarkan kecepatan maksimal yang akan membantu peyimpanan maupun pemrosesan data. Sehingga pengguna tak akan sering mengeluhkan downtime atau lambatnya loading pada website.
3. Kapasitas bandwidth
Kapasitas bandwidth bakal bertambah saat bisnis beralih sepenuhnya ke ranah virtual. Data center pun perlu menyiapkannya dengan penambahan kapasitas berdasarkan kebutuhan. Beberapa jenis konten yang perlu diperhatikan untuk peningkatan bandwidth mencakup audio, video, dan fitur-fitur yang digunakan dalam transaksi atau akses informasi lainnya
4. Penambahan IP provider
Memperluas jangkauan menjadi salah satu target sejumlah perusahaan untuk memenuhi layanan konsumen selama pandemi. Dengan internet berkecepatan tinggi, hal tersebut bisa dilakukan sesuai perencanaan. Lantas untuk menunjangnya, penambahan IP provider pada data center pada lokasi-lokasi yang dituju dapat dilaksanakan supaya akses informasi sampai ke konsumen.
Hal penting lainnya yang tak boleh luput dari pengelolaan data center adalah keamanan data pengguna. Pengaturan yang stabil pun menyiapkan data center sebagai sistem terbaik untuk akses informasi selepas pandemi Covid-19.